Kemenag
Lamtim (Humas) -- Penyuluh Agama Hindu Kabupaten Lampung Timur Jro Gede I wayan
Sudarsono didampingi Nengah Sudiane menggelar Rapat Koordinasi membahas
penataran Pemangku se-Lampung Timur. Bertempat di Wantilan Pura di desa
Brawijaya Kecamatan Sekampung Udik, Rabu (05/05/21) rakor dilaksanakan dan dihadiri
oleh seluruh umat dari warga adat desa Brawijaya juga dari pengurus inti (PSN)
Korda Lampung Timur.
Dalam
Sambutannya Wayan menyampaikan agenda kegiatan, maksut dan tujuan
dilaksanakannya Penataran pemangku ini, khususnya bagi para Pemangku di
Kabupaten Lampung Timur. Lebih lanjut Wayan mengatakan bahwa seorang Pemangku perlu memahami makna dan etika di dalam melaksanakan
tugas kepemangkuan, tidak hanya tahu dan bisa memimpin upacara saja tetapi
harus faham tentang kepemangkuan. Untuk itu penataran pemangku merupakan
kegiatan yang masih perlu dilakukan untuk menyamakan persepsi dalam
melaksanakan tugas masing-masing.
Wayan menjelaskan kegiatan keagamaan itu sangat perlu
dilaksanakan salah satunya penataran pemangku
ini agar para Pemangku yang memimpin pelaksana upacara di tingkat bawah tahu
dan paham tugas apa yang sedang dilaksanakan. Penataran bagi para pemangku dan
ini sekaligus secara tidak langsung menghilangkan kesan fenomena gugon
tuwon
yaitu mula
keto di kalangan masyarakat. Kedepan melalui pemangku diharapkan mampu
menjelaskan makna dan filosofi upacara yang dilaksanakan, sebagai umat Hindu
yang percaya adanya kekuasaan Tuhan maka segala tindakan yang dilakukan
sehari-hari maupun yadnya harus ada pedoman dalam sastra agama.
Dalam penjelasannya wayan menyatakan bahwa melalui penataran, akan terjadi dialog antara para pemangku, sekaligus diharapkan agar bisa selalu mengutamakan paras paros, rasa, cipta dan karsa dan menemukan kesatuan pikiran dalam menafsirkan ajaran agama sebagai bekal dalam mengabdi di masyarakat. Perbedaan sarana dan alat yang dipakai itu merupakan hal biasa sesuai dengan desa kala patra, namun perbedaan itu tidak justru membingungkan umat, untuk itulah diperlukan pemahaman oleh masyarakat melalui pemangku.
Dikatakan penataran ini bertujuan selain untuk menyamakan persepsi dalam kepemangkuan dan perlengkapan upacara juga sekaligus untuk memperkokoh pemahaman tentang Agama Hindu sesuai dengan Tatwa, Susila dan Upakara agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan mendapatkan kejagatditaan sekala dan niskala dalam menuju keajegan kesukertan jagat. Hasil dari rapat koordinasi ini untuk pelaksanaan Penataran pemangku se-Kabupaten Lampung timur, dilaksanakan pada Tangal 6 sampai 8 Juli 2021dengan Narasumber Ida Empu Acarya Nanda dari Bali dan Ide Resi Agung Rakta Teja Sumandya dari Tubaba dengan sumber dana dari kemenag propinai Lampung dan dari donator. (esw/pj)