Bandar Lampung (Humas) — Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Lampung Timur, Hj. Indrayati, S.H.I., M.H, menghadiri kegiatan Sosialisasi Pengembangan Sistem Deteksi Dini (Early Warning System) Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan yang diselenggarakan di Aula Sai Batin Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, Kamis 20 November 2025.
Kegiatan ini merupakan upaya strategis Kementerian Agama dalam memperkuat kapasitas penyuluh agama dan pemangku kepentingan dalam mencegah serta merespons potensi konflik sosial yang berkaitan dengan isu keagamaan. Melalui sistem deteksi dini, diharapkan para penyuluh dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda kerawanan, melakukan pemetaan masalah, serta mengambil langkah-langkah preventif yang tepat.
Indrayati menyampaikan bahwa keterlibatan penyuluh agama di tingkat kabupaten memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan kerukunan antarumat beragama. "Penyuluh agama harus menjadi garda terdepan dalam mencermati dinamika sosial masyarakat. Dengan adanya early warning system, kita dapat memperkuat mitigasi dan memastikan wilayah tetap kondusif," ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para penyuluh agama, pejabat struktural, serta perwakilan dari berbagai kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Harapannya, penguatan kapasitas melalui sistem deteksi dini ini dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan masyarakat yang damai, harmonis, dan toleran.***(DTP)
