Kemenag Lamtim
(Humas) --- Kegiatan belajar dengan mengajak anak-anak terjun langsung dengan penggunaan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran, terhadap siswa Pasraman sangatlah
efektif. Seperti yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Hindu Kabupaten Lampung
Timur, I Wayan Sudarsono, pada Jumat, (07/05/21), dalam pembelajaran ini siswa
diajak langsung untuk mengamati Bangunan Pura tentang Tri Mandala dan bangunan
yang ada di pura Puseh dan Desa, kemudian menjelaskan bagian-bagian pura lalu siswa dipersilahkan bertanya. Pembinaan terhadap tingkat anak - anak dilaksanakan
di Desa Sadar Sri Wijaya diikuti juga siswa di kawasan Kecamatan Bandar Sribhawono
Kegiatan Observasi
ini sangat penting bagi siswa yang kemudian akan melihat, mendengarkan serta
dengan adanya pengumpulan informasi tentang bangunan pura dan Tanya jawab dari
siswa. Wayan menjelasakan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan siswa mempelajari bagian-bagian pura.
Lebih lanjut Wayan menjelaskan Tri Mandala berasal dari kata tri dan kata mandala, Tri
artinya tiga dan mandala artinya tempat. Dihadapan siswa binaannya Wayan
menjelasakan Tri Mandala merupakan tiga tempat untuk melakukan kegiatan pada
saat pelaksanaan upacara di sebuah pura baik untuk Pura Puseh maupun Pura Desa.
Wayan
mengatakan secara konsepl etika, Nista Mandala adalah areal pura yang paling di
bawah atau paling di luar, di sini merupakan tempat melakukan
persiapan-persiapan Yajña. Terkait dengan pelaksanaan Upacara Yajña Nista
Mandala/ Kanista Mandala adalah tempat pelaksanaan Pecaruan (Bhuta yajña) sebab
kalau dikaitkan dengan Bhuana Alit, Nista Mandala sama dengan kaki. Selanjutnya
Wayan Menjelaskan bagian yang kedua Madya Mandala yaitu halaman tengah biasanya
terdapat bangunan berupa Apit Surang (Candi Bentar), Bangunan ini berfungsi
sebagai pemutus pikiran-pikiran kotor atau cuntaka yang mungkin masih melekat
pada saat kita pergi ke pura.
Selanjutnya Utama Mandala Secara Umum pintu masuk Uttama
Mandala biasanya berupa Candi Gelung, berfungsi untuk memulai pemusatan
pikiran. Pada Uttama Mandala adalah tempat melaksanakan pemujaan terhadap Ista
Dewata yaitu Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang berstana di Pura tersebut. Pada
Uttama Mandala terdapat bangunan suci berupa: Padmasana ada yang berbentuk
Candi, Meru, Gedong dan sebagainya sesuai dengan Ista Dewata yang di puja di
sana. Karena merupakan tempat memuja Ista Dewata, maka kita wajib merubah
segala perilaku yang kurang sopan menuju perilaku yang suci dan sopan seperti: berpikir
yang suci, berbicara yang suci, serta berbuat yang suci pula. (wln/pj)