Way Bungur (Humas KUA) – Stunting
merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu
panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting
juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.
Hal ini memunculkan gagasan bukan hanya digelarnya
Lokakarya Mini tentang Percepatan Penurunan Stunting Lintas Sektoral Koordinator
PLKB Kecamatan Way Bungur, namun juga langsung melakukan Observasi Keluarga Beresiko
Stunting di Desa Taman Negeri Kecamatan Way Bungur, Selasa (15/11/2022). Dikuti
oleh Forkopimcam dan seluruh stake holder.
Terkait hal itu, kepala KUA, Solihin Panji
memberikan apresiasi kepada Koordinator PLKB Way Bungur yang selama ini telah
membangun kerjasama yang baik, dimana setiap kegiatan Kursus Calon Pengantin (Suscatin)
pasti ada dari PLKB yang dilibatkan sebagai pemateri.
Solihin berharap, bimbingan tersebut tidak hanya
sampai di tahap pra nikah tapi bisa berlanjut pada bimbingan pasca nikah.
"Sehingga program penanganan stunting ini bisa bersinergi dengan KUA dalam
hal ini penghulu dan penyuluh," tutur Solihin.
Ia pun berharap, hendaknya edukasi stunting bisa
disosialisasikan pada anggota majelis taklim, khususnya binaan penyuluh KUA Way
Bungur.
Pada kesempatan observasi, Camat, Kapolsek,
Danramil, Kepala KUA, Kepala UPTD Puskesmas Tambah Subur, Dokter Puskesmas, dan
Koordinator PLKB Kecamatan Way Bungur beserta rombongan berkesempatan melihat langsung
perkembangan anak beresiko stunting dan hasil pemutakhiran proses pemulihan
anak anak beresiko stunting di Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Dokter
Eka (Dokter Puskesmas) menyampaikan edukasi kesehatan kepada keluarga beresiko
stunting dan diperkuat oleh Camat serta Kepala Desa Taman Negeri terkait proses
pembuatan dan pengaktifan BPJS mereka.*** [SPBP]