Sukadana (Humas) – Penyuluh Agama Islam Kabupaten Lampung Timur kembali melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan rutin bagi warga binaan di Rutan Kelas IIb Sukadana, pada Selasa, 9 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan mental, spiritual, dan karakter keagamaan yang terus digencarkan Kementerian Agama Lampung Timur sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembinaan warga binaan pemasyarakatan.
Acara dimulai dengan penuh khidmat melalui pembukaan oleh MC, H. Sgeng Riyadi, MH, yang memandu jalannya kegiatan dengan tertib dan komunikatif. Selanjutnya, sesi muroja’ah surat-surat pendek dipimpin oleh para penyuluh: Andi Zainuri, S.H., Kartini, S.Ag., dan Nurmala Hayati, S.Pd. Suasana menjadi semakin religius ketika lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menggema di dalam aula rutan, memberikan ketenangan dan semangat bagi warga binaan.
Materi inti Mauidzotul Hasanah disampaikan oleh Hj. Indrayati, M.H.I, yang mengangkat pesan-pesan moral, penguatan akhlak, serta pentingnya kesabaran dan perubahan diri selama menjalani masa pembinaan. Penyampaian yang komunikatif dan menyejukkan membuat warga binaan mengikuti materi dengan antusias.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa oleh Ahmad Nursalim, S.H, memohon agar seluruh rangkaian pembinaan membawa keberkahan serta mendorong perubahan positif bagi warga binaan.
Melalui kegiatan ini, penyuluh agama Islam Lampung Timur berharap pembinaan spiritual dapat menjadi bekal penting bagi warga binaan untuk memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat dengan karakter yang lebih baik dan berdaya guna.
Menjelang penutupan kegiatan, suasana haru menyelimuti aula rutan ketika seorang WBP (warga binaan pemasyarakatan) putri lakukan ikrar masuk Islam. Prosesi sakral tersebut dipandu langsung oleh penyuluh agama dan disaksikan para petugas rutan serta warga binaan lainnya. Dengan suara bergetar namun mantap, WBP tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai bentuk keyakinan dan langkah awal menuju kehidupan religi yang baru.
Momen tersebut menjadi penutup yang penuh makna dan menunjukkan bahwa pembinaan spiritual bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi mampu menjadi jalan hidayah bagi mereka yang ingin memperbaiki diri dan memulai lembaran baru.***(DTP)
