Lampung Timur, MAN IC (Humas) --- Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Lampung Timur melaksanakan kegiatan World Cleanup Day (WCD) Indonesia Tahun 2025 sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 100.3.4/1/V/2025 tanggal 22 September 2025 tentang dukungan kegiatan WCD Indonesia dalam rangka melaksanakan gerakan gotong royong massal serentak di seluruh wilayah Provinsi Lampung, Sabtu (4/10/2025)

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, tenaga kependidikan, karyawan dan peserta didik MAN IC Lampung Timur. Aksi yang dilakukan meliputi pembersihan area madrasah, pengelolaan sampah dengan metode pilah dan kumpul, serta edukasi kepada siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Pelaksanaan kegiatan dikoordinatori oleh Waka Keasramaan, Ellynda Mufidah, S. Hum, dan Waka Sarpras, Ahdi Akbar Arasy, S.Pd. Keduanya berperan aktif dalam menggerakkan warga madrasah agar berpartisipasi penuh.

Menurut Ellynda, kegiatan ini bukan hanya sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter. 

“Kami ingin menanamkan rasa cinta kebersihan dan tanggung jawab kepada siswa. Dengan terlibat langsung, mereka belajar bahwa menjaga lingkungan adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Sementara itu, Ahdi Akbar menekankan pentingnya membangun budaya hidup bersih dan sehat. 

“Melalui kegiatan ini, siswa diajak tidak hanya membersihkan, tetapi juga memahami cara mengelola sampah dengan benar. Harapannya, budaya bersih ini terus berlanjut di madrasah, rumah, dan masyarakat,” jelasnya.

Kepala MAN IC Lampung Timur menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung. 

“Melalui World Cleanup Day, kami menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memperkuat nilai gotong royong di kalangan siswa,” tegasnya.

Dengan terlaksananya World Cleanup Day 2025, MAN IC Lampung Timur berharap gerakan peduli lingkungan ini tidak berhenti hanya pada momentum tahunan, melainkan menjadi budaya yang terus dilestarikan.

(Wid/Tim Humas)