Search

KUA WAY BUNGUR MATANGKAN PETA WILAYAH BINAAN BERSAMA PENYULUH AGAMA ISLAM

KUA WAY BUNGUR MATANGKAN PETA WILAYAH BINAAN BERSAMA PENYULUH AGAMA ISLAM

Way Bungur (inmas). Jum’at (29/10/2021), Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Way Bungur, Solihin Panji bersama Penyuluh Agama Islam mengatur strategi terkait pematangan peta wilayah, diantaranya analisis kebutuhan kelompok, penentuan skala perioritas  dan koordinasi secara berjenjang.

 

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mencetak Peta Wilayah Kerja yang terintegrasi dengan Google Map dan menginput data statis dan dinamis dalampeta tersebut sehingga tergambar potensi Wilayah Binaan dengan Peta Dakwah tersebut. Selanjutnya Solihin berharap kepada PAI untuk bisa optimal dalam melaksanakan trilogi fungsi penyuluh, yakni, edukatif informatif, konsultatif, dan advokatif. Karena selaku KepalaKUA mempunyaikewajiban membina Penyuluh Agama Islam Non PNS yang berkedudukan di wilayah KUA Kecamatan.

“Dalam Kerpdirjen Nomor 298 tahun 2017 tentang Pedoman Penyuluh Agama Islam Non PNS, ada beberapa acuan yang menghantarkan pada tujuan pembinaan, diantaranya: Membangun koordinasi yang efektif  dan adanya sinergisitas tugas penyuluh agama Islam non PNS dengan pihak lainnya, maka Insya Allah dengan ini kita akan buat formulasinya”, papar Solihin yang juga mantan Penyuluh Agama Islam teladan Nasional 2013 ini.

Disamping itu, ia juga menyampaikan bahwa PAI harus mampu meningkatkan kompetensi kepenyuluhannya, karena kebutuhan umat seiring majunya arus zaman penuh tantangan.

“Saya mengajak para penyuluh dalam proses mematangkan pemetaan tugas binaan wilayah kerja di kecamatan, agar mengoptimalkan 8 spesialisasi yang terkait dengan tugasnya, yaitu :

  1. Penyuluh Pengentasan Buta Huruf al-Qur’an
  2. Penyuluh Keluarga Sakinah
  3. Penyuluh pengelalan zakat
  4. Penyuluh pemberdayaan wakaf
  5. Penyuluh produk Halal
  6. Penyuluh kerukunan umat beragama
  7. Penyuluh Radikalisme dan aliran sempalan
  8. Penyuluh NAFZA dan HIV / AIDS

Spesialisasi  di atas sebetulnya sudah termaktub dalam materi dan penyampaian sehari-hari, karena semua isi nya ada dalam al-Qur’an, namun  secara perlahan kita juga perlu memperdalam sesuai denga kebutuhan umat saat ini dalam melakukan fungsi kepenyuluhannya . Jelas Solihin.

“Saya juga mengajak  agar para penyuluh ada dan terus meningkatkan perannya  di masyarakat dan tentunya melihat situasi ketat prokes saat in, Insya Allah dalam waktu dekat kita akan melakukan sillaturahmi ke jenjang stakeholders wilayah kecamatan”, tambahnya.**** (TAC)