Lampung Timur,
Rabu (6/8/2025) – Momen pengukuhan pengurus Asosiasi Penghulu Republik
Indonesia (APRI) Cabang Lampung Timur diwarnai sebuah ritual simbolis yang
penuh makna. Berbeda dari tradisi umumnya, dalam acara ini, ketua terpilih dan ketua pelaksana justru
memberikan penghormatan kepada pejabat yang hadir. H. Feri Prastiana, S.Ag. dan Retno
Setiawan Syamsul Bahri, S.H.I., M.H. secara bergantian memberikan peci dan
selendang tapis kepada Ketua PW APRI Provinsi Lampung, H. Sulaiman, S. Ag., M.M., dan Kepala Kemenag Lampung Timur, H. Indrajaya, S. Ag., M.A.P.
Tindakan
ini bukanlah sekadar seremonial, melainkan sebuah gestur penghormatan mendalam.
Peci dan selendang tapis, yang kaya akan makna, diserahkan sebagai tanda terima
kasih dan pengakuan atas peran penting para pemimpin di tingkat yang lebih
tinggi. Ini adalah janji bahwa kepengurusan baru akan menjunjung tinggi visi
dan misi yang telah dibangun oleh para senior. Peci, yang melambangkan
integritas dan kepemimpinan, diberikan sebagai bentuk penghormatan atas amanah
dan wibawa yang diemban oleh para pejabat.
Sementara itu, selendang tapis Lampung, dengan motifnya yang khas, diberikan sebagai simbol dari identitas budaya lokal. Tindakan ini menunjukkan bahwa kepengurusan PC APRI Lampung Timur berjanji untuk menjalankan tugasnya dengan profesionalisme sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kearifan lokal. Tapis menjadi pengingat bahwa meskipun berada dalam naungan organisasi nasional, mereka akan selalu melayani masyarakat dengan sentuhan budaya Lampung yang ramah dan berbudaya.
Secara keseluruhan, momen pemberian peci dan selendang tapis ini menjadi tonggak awal dari sebuah hubungan kolaboratif yang solid. Ini menegaskan komitmen pengurus baru untuk bekerja sama, saling menghormati, dan bersinergi dengan Kemenag dan APRI di tingkat provinsi maupun pusat. Pengukuhan ini bukan hanya menandai dimulainya tugas, tetapi juga menjadi sebuah ikrar bahwa pengabdian mereka akan dilandasi oleh integritas dan dedikasi untuk memajukan umat, dari ranah lokal hingga nasional.**SD
