Batanghari, Lampung Timur (Humas KUA)---Kantor Urusan Agama (KUA) Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, kembali melaksanakan kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Pranikah bagi Calon Pengantin (Catin), Rabu (30/07/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi layanan keagamaan berbasis bimbingan dan edukasi guna mendukung terwujudnya keluarga yang kokoh dan berkualitas.
Bertempat di Aula KUA Batanghari, kegiatan diikuti oleh empat pasang calon pengantin. Hadir sebagai narasumber Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Batanghari serta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dari instansi terkait.
Kepala KUA Batanghari, melalui para penyuluhnya, menegaskan bahwa Bimwin bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bentuk ikhtiar serius untuk mempersiapkan generasi keluarga muda yang tangguh dalam menghadapi dinamika rumah tangga sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional di bidang keluarga.
Materi pertama disampaikan oleh Asih Nurmawati Penyuluh Agama Islam Fungsional dengan topik “Membangun Keluarga Sakinah”. Dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya membangun komunikasi yang sehat dalam rumah tangga, memahami peran dan tanggung jawab suami-istri, serta menjaga keseimbangan emosional dan spiritual sebagai pondasi keluarga harmonis.
“Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat. Jika keluarganya kuat, maka masyarakat juga kuat. Islam telah memberikan prinsip-prinsip yang jelas dalam membina rumah tangga yang penuh rahmat dan kasih sayang,” ujarnya.
Selanjutnya, Edy Prayitno yang juga merupakan Penyuluh Agama Islam, memberikan materi mengenai “Ijab Qobul dan Praktiknya”. Materi ini membekali peserta dengan pemahaman tentang hukum pernikahan, tata cara pelaksanaan akad nikah, hingga simulasi praktik pengucapan ijab qobul secara langsung.
“Latihan ini penting agar calon pengantin siap secara mental dan teknis. Banyak yang tegang di hari H karena tidak terbiasa. Dengan pelatihan ini, mereka bisa lebih percaya diri,” jelas Edy.
Pada sesi terakhir, pemateri dari PLKB menyampaikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, perencanaan keluarga, dan kesehatan reproduksi. Edukasi ini menjadi salah satu langkah preventif untuk mengurangi risiko stunting pada anak, sekaligus membentuk kesadaran sejak dini tentang pentingnya kesiapan fisik sebelum memasuki kehidupan berkeluarga.
“Kesadaran akan kesehatan reproduksi dan perencanaan kehamilan harus ditanamkan sejak sebelum menikah. Ini adalah bagian dari investasi untuk generasi yang sehat dan unggul,” terang narasumber dari PLKB.
Melalui kegiatan ini, KUA Batanghari menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan keagamaan yang tidak hanya administratif, tetapi juga edukatif dan transformatif. Hal ini sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama dalam revitalisasi KUA sebagai sentra layanan umat berbasis keluarga dan masyarakat.
“Bimbingan ini adalah wujud tanggung jawab KUA dalam menyiapkan generasi keluarga muda yang siap secara spiritual, mental, dan sosial,” tutup salah satu penyuluh.***(NL)