Lampung Timur (Humas, Senin 03 Januari 2025). Dalam rangkaian puncak
peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79, yang mengangkat tema "Ummat Rukun
Menuju Indonesia Maju", sebuah momen penuh makna terjadi di Kabupaten
Lampung Timur. Kepala Kementerian Agama setempat, H. Indra Jaya S.Ag., M.AP,
dengan penuh khidmat dan harapan, memotong tumpeng kerukunan sebagai simbol
persatuan umat beragama di Indonesia.
Tumpeng, yang dikenal dalam budaya Indonesia sebagai simbol rasa syukur dan
kebersamaan, kali ini memiliki filosofi yang lebih mendalam. Tumpeng yang
dipotong oleh H. Indra Jaya tidak hanya menjadi lambang syukur atas segala
nikmat yang diberikan, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya menjaga kerukunan
di tengah keberagaman. Seperti bentuknya yang bersusun, tumpeng menggambarkan
bagaimana berbagai elemen masyarakat—meskipun berbeda-beda—dapat bersatu dalam
satu tujuan yang lebih besar.
Dengan tangan yang mantap, H. Indra Jaya memotong tumpeng sembari
mengucapkan, "Bismillahirrahmanirrahim, semoga kerukunan umat beragama di
Indonesia terus terjaga dan membawa kita menuju Indonesia yang maju."
Kalimat tersebut menggema dalam ruangan, menegaskan bahwa pemotongan tumpeng
ini bukan sekadar upacara seremonial, melainkan sebuah doa dan harapan untuk
masa depan bangsa yang lebih baik.
“Ummat rukun adalah kunci bagi Indonesia yang maju dan sejahtera,” tambah H.
Indra Jaya dalam sambutannya. Ia mengingatkan semua yang hadir, bahwa dalam
keberagaman yang ada, persatuan harus senantiasa menjadi kekuatan utama yang
menggerakkan bangsa ini menuju cita-cita kemajuan.
Filosofi tumpeng kerukunan ini mengingatkan kita bahwa meskipun Indonesia
terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya, kita tetap bisa bersatu. Sebuah
negara yang besar dan kuat adalah negara yang mampu menjaga harmoni di tengah
perbedaan, menjalin kerjasama dan saling menghormati antar umat.
Di akhir acara, pemotongan tumpeng ini diiringi dengan doa bersama agar
Indonesia senantiasa diberkahi, dilimpahi kedamaian, dan maju dalam segala
bidang. Sebuah penutup yang penuh makna, mengingatkan kita untuk selalu menjaga
persatuan demi tercapainya Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera. “MKA”